Itu adalah kesimpulan saya dari #FamTripJateng ini. Oh iya Pekalongan sendiri berasal dari Baurekoso yang bertapa ‘Topo Ngalong’ alias tapa dengan posisi seperti kalong. Pekalongan memiliki banyak potensi seni budaya termasuk di dalamnya Tari Darwis yang lebih dikenal Tari Sufi. Dengan mengenakan topi tinggi sebagai lambang nisan, telapak tangan kanan menghadap atas dan telapak tangan kiri menghadap bawah, tarian ini adalah sebuah perlambangan mendapat berkah dari Tuhan dan ke bawah memberkati manusia lain. Artinya kita ini hanyalah saluran berkat untuk orang lain.

Pekalongan memiliki 50 kelompok marawis, 27 kelompok samprok (maaf kalau ada salah penulisan >,<), dan beragam grup musik tradisional. Salah satu sanggar seni adalah Cahyo Kedaton yang dikelola Habib Muh beranggotakan 30 orang. Awalnya hanya menari darwis tapi seiring pertambahan anggota di sanggar ini, dibentuk kelompok gamelan, marawis dan menari. Pada awalnya sanggar ini hanyalah komunitas zikir tapi seiring berjalannya dengan waktu dan dukungan dari dinas Pariwisata Pekalongan, sanggar ini mengembangkan kegiatan seni mereka sehingga pada tahun 2010 bisa membuat sendratari dan menjadi juara. Pah Habib Muh bisa dihubungi di 0818. 0288.8804
Gerakan tari sufi #Pekalongan#famtripjateng@VisitJawaTengahpic.twitter.com/Fd896akELI
— dhev (@devidhede) April 21, 2015
Nah di Pekalongan juga terdapat kawasan Mangrove bernama Mangrove Park. Tujuan dibangunnya Mangrove Park tentu saja untuk pusat informasi seputar Mangrove. Dari 90 hektar baru 7 hektar yang digarap. Bisa kebayang ya rimbunnya kalau selesai 90 hektar :D. Oh iya Mangrove Park Pekalongan ini dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pengunjung bisa berkeliling menggunakan perahu dengan biaya Rp. 10.000. *jangan minta dikebalikin ya*.
Yak begitulah sedikit tentang Pekalongan. Saya belum sempat mencari tahu bagaimana Kelurahan Kraton Lor bisa menjadi kawasan bebas asap rokok alias tidak ada yang merokok di daerah tersebut. Masih banyak yang belum bisa dilihat seperti kelompok Musik Keroncong SMA 2, beragam bangunan kuno, dan sebagainya. Yang penting ada kata baru yang saya tahu : ARJATI (Arab – Jawa – Tionghoa) kyaaa
Pekalongan Kota Kreatif “Craft and Folkaart” semoga makin mendunia.
iyaa