Semangkuk bakso yang sederhana pada kenyataannya tidak sesederhana itu di lidah saya. Selama empat tahun pertama saya perjuangan mencari bakso yang pas. Akhirnya saya menemukan di Jalan Kedondong, bagian dari kehidupan saya di #CatatanPinggirPasar. Sebenarnya Bakso Mas Pur ada di belakang Depok Town Square. Warung mungil mereka tepat menempel tembok belakang Depok Town Square. Cuma mereka juga berjualan di depan rumah mereka di Kedondong sehingga saya lebih sering makan di Kedondong daripada di Detos
Mas Pur (saya memanggilnya Lek Pur sih) sebenarnya menjual Soto dan Bakso. Nah dua menu ini bisa diaduk-aduk. Misalnya makan soto ditambah bakso atau makan bakso dengan kuah soto. Pilihan sotonya standar ada daging sapi, ayam atau babat (bisa dicampur). Yang teristimewa adalah kuah baksonya. Bukan kuah generik yang menyenderkan kekuatannya kepada penyedap tapi benar-benar racikan sendiri. Mengingat mereka adalah tetangga saya dulu, saya tahu persis jadwal mereka meracik bumbu dan ketika bumbu tersebut bertemu kuah.
Saya biasanya ke tempat mereka dengan membawa saus sambal sendiri (pemujaan saya kepada Sambal Belibis sudah ke level botol kaca besar ehehe). Daging bakso Mas Pur memang bukan bakso urat tapi tetap terasa dagingnya dan gurih. Lalu kuahnya kental dan tinggal tambah kecap sedikit rasanya sudah pas di lidah. Sayan saya tidak paham bumbu apa saja yang digunakan sehingga saya tidak bisa menjembrengkan apa penyebab kenikmatan sesaat tersebut. Namun anda bisa mencicipi semangkuk bakso ini bersama karyawan Detos. Buat saya semangkuk bakso ataupun soto Mas Pur jauh lebih enak dari makanan apapun yang ada di food court Detos