Berburu Coklat ke Blitar

Ada lah masa dalam 30 tahun pertama hidup, saya berpikir coklat cuma dihasilkan di Sulawesi Utara dan daerah lain tidak menyimpan potensi produksi coklat selain Cimory dan Coklat Monggo hehehe. Sampai kemudian saya tidak sengaja ke ICE dan menemukan bahwa ada Kampung Coklat di Blitar. Kebetulan saya mudik ke Pare, disempatkanlah mlipir ke Blitar. Mlipir itu artinya berkendara 1,5 sampai 2 jam ya mengingat ke mana kita melangkah di Jawa Timur membutuhkan waktu sampai 3-4 jam. Tentu saja tanpa macet jadinya kita bisa menjalani itu dengan damai sejahtera penuh sukacita.

Tiba di Kampung Coklat menjelang tutup. Resminya sih mereka sudah tutup jam 4 cuma karena kebetulan ada dinas Pariwisata sedang berkunjung jadinya kami bisa nebeng ikut masuk. Tidak ada tiket masuk, cuma karena seluruh staf sedang sibuk mengurusi tamu, tidak ada juga yang bisa dimintakan penjelasan. Untung kami masih bisa memperoleh minuman coklat seharga 5000 dan jagung coklat seharga 8000. Jagung ini wajib dicoba. Jagung dipipil dan dibakar lalu diberi olesan selai coklat. Saya sih lebih suka ini daripada Nutella.

Kita bisa menikmati makan-makan tersebut sambil duduk-duduk di bawah pohon coklat yang sedang ranum berbuah ataupun sekedar mengintip bagian produksi. Strategi KUD Guyub Santoso ini cukup menarik karena membuat orang ingin mampir selain belanja. Saya cuma menyesali mengapa saya tidak membeli selai coklat tersebut di tokonya. Oh ya saya membeli coklat kecil di mangkuk plastik. Kisaran harga Rp. 16.000 (rasa original dan susu) dan Rp. 19.000 (rasa Jeruk,krispy, dan Apel). Saya sih lebih suka rasa original.

 

Oh ya baru-baru ini saya mendapati lagi coklat yang digarap petani Lampung

 

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s