Sepertinya sih cuma saya yang mengalami kesulitan mencari ayam bakar yang enak di Depok. Di sini banyak penjual ayam goreng dalam kemasan pecel ayam tapi cari ayam bakar ga semudah itu. Tolong jangan sodorkan Ayam Mas Mono apalagi Ayam Lepas. Yang satu ga enak, yang satunya lagi sudah tutup.

Mungkin saya terlarut dengan kenangan: Bahwa warung tenda Gembira kembali saya kunjungi di hari ulang tahun saya karena saya rindu ayam bakarnya. Urusan makanan apalagi tercampur kenangan mana bisa jadi subyektif. Namun karena ini media saya bersuara jadilah saya menobatkan Ayam Bakar di Warung Tenda Gembira sebagai yang terenak di Depok. Kuncinya mungkin terletak di sambal. Yang jelas penjual di warung tenda Gembira memang jarang berwajah gembira. Santai aja kalau si anak penjual hampir tidak pernah tersenyum dan selalu pasang wajah muram. Mirip koq sama bapaknya hahahaha. Tapi pada dasarnya mereka termasuk warung tenda yang bisa bertahan bertahun-tahun ketika restoran di Margonda datang dan pergi.

Partner yang awalnya mengenalkan warung tenda Gembira ini. Ketika itu partner saya masih menyewa apartemen di Margonda Residence dan posisi warung tenda ini memang tidak jauh dari lokasi. Persisnya di seberang Zoe. Buka selalu jam 7 malam dan menu tetap konsisten sama : soto, pecel ayam, pecel lele, ayam bakar. Sotonya segar dan bumbunya terasa. Lelenya besar. Nah kalau ayam bakar ini saya bisa menjelaskan cukup panjang lebar. Jadi ayamnya sudah direbus dulu dengan bumbu, lalu dibakar menggunakan kipas angin dan diberi kecap. Bumbunya jelas meresap sampai ke dalam dan kombinasi karsinogen plus kecap membuat jadi tambah semarak. Memang didukung oleh kecap yang membuatnya jadi paripurna. Saya tidak hapal harga per detailnya yang jelas tanggal 3 Februari 2016 makan berdua habisnya Rp. 51.000 dengan menu makanan sebagai berikut :