Hembusan angin trend perawatan muka paripurna yang tadinya untuk rona wajah, sekarang menuju ke perawatan. Key Opinion Leader (KOL) alias influencer alias buzzer tentu saja berlomba-lomba mempromosikan produk tertentu tergantung kesepakatannya. Saya tentu saja menikmatinya di pinggir lapangan saja tapi sebagai orang marketing, saya berhitung cermat antara berapa harga produksi sebenarnya ditambah biaya promo.

Baik itu produk dalam maupun luar negeri berlomba-lomba membuat promosi terbaiknya. Tentu di mana ada promosi, di situ ada koreksi harga produksi. Nah apakah untuk memiliki muka bebas jerawat saja harus menyedot dompet hanya karena biaya promosi tersebut dibebankan kepada konsumen? Bagaimana jika yang memiliki masalah jerawat hanyalah penjual daring dengan budget paspasan? Belum lagi para influencer ini kerap menancapkan kata REGIME seperti seolah-olah langkah untuk muka paripurna itu penuh jalan berliku nan bertele-tele seperti orang Batak mau bikin acara adat nikah anaknya. Bayangkan si penjual daring ini yang seringkali punya waktu terbatas, bisa ingat pakai salep jerawat saja sudah puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa..

Jadilah di waktu luangnya si penjual ini menelisik satu per satu isi dari tiap produk yang ditawarkan influencer maupun penjual di Instagram. Ternyata isinya tidak beda jauh satu sama lain. Lalu apa yang membuat harga produk satu lebih mahal daripada yang lain? Tentu saja selain biaya promosi ya biaya distribusi ke konsumen akhir. Itu ekonomi dasar di pelajaran SMA sih dek. Nah penjual daring ini punya kecenderungan sentimentil terhadap era 90an. Jadilah dia teringat pada Verile yang iklannya dulu membandingkan Pizza dengan Jerawat (eh iya ga sih dulu iklan di awal kemunculan Verile begini? Oh ya mengapa si penjual daring ini di usia pertengahan 30an mendadak jerawat? Kayanya sih akibat sering motoran ke ekspedisi, tidak rutin cuci muka, ditambah stres piutang macet dan tangan yang jahil.

Verile vs Benzolac vs Acnol

Akhirnya dibelilah Verile. Salep transparan rasanya dingin. Seperti salep jerawat pada umumnya, dia mematangkan semua jerawat sehingga bisa segera beres. Anjuran untuk memakai Verile sebanyak 3x sehari diabaikannya. Hanya 1x sehari itu pun kadang kelupaan. Yah namanya mengejar om.. omzet. Namun dengan harga Verile yang tidak mengganggu arus kas toko, perubahan pelan tapi pasti terjadi. Harga yang diberandol bekerja maksimal karena tanpa regime-regimean jerawat perlahan teredam.

Nah si penjual daring ini sempat mudik selama seminggu dan malas membawa Verile yang dirasa panjang. Dibawalah Benzolac 2% dan Acnol. Ternyata Benzolac 2% bekerja sama efektifnya dengan Verile. Jadi silakan pilih sesuai selera ya. Acnol fungsinya lotion jerawat. Kalau Verile dan Benzolac modelnya salep transparan, Acnol ini persis seperti lotion jerawat SariAyu. Nah awal jerawatan sebenarnya penjual daring ini sempat menggunakan lotion jerawat Sariayu cuma sayang tidak ada perubahan yang signifikan. Si Acnol untuk awal-awal mudah diaplikasikan. Cuma seiring habisnya cairan, endapan bubuk jadi tidak bisa diambil. Jika anda bingung mengapa Lotion Sari Ayu itu telanjang, itu karena dikunyah Dexter, anjing saya.

Apakah begitu menggunakan Verile langsung menggunakan sabun muka khusus? Tentu saja tidak. Kan penjual daringnya menolak segala indoktrinasi influencer yang merasa perlu menancapkan bahwa kulit wajah paripurna harus melalui rangkaian panjang. Jadi sabun muka yang digunakan hanyalah ukuran mini sabun muka bonus dari pembelian minimal di Dandan Plus. hahaha. Baru setelah di bulan berikutnya ketika ada budget lagi untuk mengurus muka, si penjual ini membeli Acnes Creamy Wash. Sampai sekarang Acnes Creamy Wash ini masih saya pakai karena memang lembut sih. Asik aja.

Selain Salep Jerawat

Setelah memiliki kebiasaan rutin untuk memakai Verile 1x sehari (Benzolac 2% saya taruh di tas; hanya saya gunakan jika saya lupa pakai Verile setelah mandi) baru kemudian saya menambah dengan menggunakan masker Acnes Tea Tree Oil Clay Mask juga dari Acnes. Ini pun bagian dari lucu-lucuan. Kayanya tren sekarang cewek perlu maskeran dan karena saya tidak mau masker lembaran yang hanya menambah sampah di bumi, saya beli saja Acnes Tree Tea Oil Clay Mask. Paling 1x seminggu. Apakah ada dampak dengan perubahan dengan wajah saya? Tentu saja tidak signifikan. Setidaknya saya merasa wajah saya jadi kencang dengan bebas minyak paska dibersihkan lalu disambung Acnes Creamy Wash baru terakhir salep Verile.

Paska jerawatan tentu saja ada flek hitam akibat tangan saya yang suka memenceti ketika stres. Nah saya baru hari ini mencoba Acnes Spot Care cuma koq berasa lengket-lengket ya. Sebenarnya Verile juga mengeluarkan produk setara yaitu Acne Blemish Cream. Cuma karena lagi malas belanja di Tokopedia, beli apa yang ada di Dandan Plus saja. Bagaimana efeknya dari salep penghilang noda bekas jerawat ini? Ya tentu saja belum tahu karena kan saya BPJS (Budget PasPasan Jiwa Sosialita) jadi tentu saja semua perawatan muka untuk urus jerawat ini saya beli satu per satu tidak rombongan.

Oh ya sekedar gambaran kulit saya berminyak tapi tetap enggan pakai kertas minyak karena buat saya tiada berguna. Untuk mengatasi jerawat ini berikut langkah yang saya gunakan:

1. Beli Lotion Jerawat Sariayu. 25.000 Hmm ga ngefek. Mungkin karena jerawat memang sudah parah. Lotion ini cocok kalau masih awal-awal kali ya
2. Beli Verile 16.000. Langsung teredam sih jerawat-jerawat itu dalam seminggu padahal pemakaian juga cuma 1 hari sekali
3. Beli Benzolac 2% 14.000. Ini terserah sih mau Verile atau Benzolac 2% sama saja di muka saya.
4. Acnol. 15.000. Sama seperti Lotion Jerawat Sari Ayu. Buat saya ga ngefek-ngefek amat
5. Sabun mukanya pakai Acnes Creamy Wash. 14.000. Enak lembut. Ga ada kontribusi ke penyembuhan jerawat tapi saya juga ga mau pakai sabun yang aneh-aneh sebisa mungkin yang paling ringan aja
6. Acnes Tea Tree Oil Clay Mask 35.000 untuk selingan saja di kala ada waktu luang sambil menunggu orderan
7. Acnes Spot Care. 31.500. Niat mulianya sih untuk menghilangkan flek hitam bekas jerawat cuma belum lihat efeknya seperti apa

Hasil

Inilah hasil perawatan seadanya waktu, seadanya uang, tiada ngoyo. Hasil foto ini tanpa edit, tanpa filter, diusahakan dilakukan di jam yang sama. Mungkin efek matahari di tanggal 20 Juni lebih bersinar. Namun secara umum jerawat sudah mundur perlahan dari muka. Saya tidak pakai tabir surya seperti yang banyak disarankan beauty blogger karena ada kepuasan pribadai melawan arus dan masih mencari tabir surya yang tepat karena SPF yang tinggi bukan bikin kulit kita terlindungi koq. Sia-sia malah. Kaget? Silakan googling 😉