Sebenarnya saya beli produk Sariayu ini tanpa target apa-apa. Iseng coba lah koq bagus. Rasanya menyenangkan bisa mendapatkan produk murah meriah dan kualitas setara dengan produk pujaan selebhram dkk. 

Saya selalu mengutamakan produk lokal semata-mata karena saya ingin menunjukkan perawatan muka tidak seharusnya menyakiti dompet, setara dengan pernikahan tidak seharusnya ngoyo biaya demi mengundang handai taulan sejagat raya. Namun kan soal pernikahan banyak kepala berkepentingan jadi mau bilang apa kalau ujung-ujungnya utang KTA. Kalau soal muka, muahahah bisa lah belagu : badanku, otoritasku!

Dengan membeli perlengkapan dandan sesuai kemampuan budget, saya bisa dengan rendah hati mencukupkan pendapatan yang ada untuk penampilan paripurna.

Vivi – 2018

Masker Sariayu 

Sekalipun trend masker adalah berbentuk lembaran topeng, saya lebih memilih bentuk seperti ini karena lebih mengurangi sampah plastik. Tentu saja yang lebih hemat lagi menggunakan bedak dingin yang masih berbentuk butiran. Masalahnya adalah saya terlalu malas mencairkannya hehe. Krim masker jerawat Sariayu ini saya beli untuk menggantikan masker Acnes sekedar untuk ganti variasi. Eh ternyata dengan ukuran lebih besar, isi sama, harga lebih murah. Oh ya bagaimana bisa tahu isinya sama? Selalu baca info produk di belakang. Info produk di depan itu marketing semata. Info produk di belakang itu sebenar-benarnya kenyataan.

Eye Shadow Sariayu Edisi Jakarta

Sekalipun saya tahu setiap tahun Sariayu selalu mengeluarkan rangkaian trend warna, baru di 2018 ini saya terpancing karena ada lipstik metalik. Lah koq penyebabnya lipstik metalik belinya eye shadow? Ya karena tergoda pilihan warnanya tentu saja. Haha. Saya beli karena ketika itu saya belajar dandan dan perlu variasi eye shadow *halah alasan*. Toh terus ujung-ujungnya setelah ada eye shadow Sariayu, saya masih beli eye shadow Juvia. Hahhhhh. Namun saya berjanji pada diri sendiri, stok eye shadow saya cukup sampai usia kepala 4. Janji.

Lipstick Metalik Sariayu

Diantara lipstik metalik, sebenarnya warna ini bukan warna favorit karena warnanya terlalu kalem. Namun dia cukup menyeimbangkan kecenderungan saya yang suka brutal pakai eye shadow seperti gaya dandan akhir 70an. 

Bedak Tabur Sariayu

Nah bedak yang saya pakai harian sekarang adalah Sariayu Bedak Tabur.  Contoh hasilnya setelah berjam-jam dipakai ada di foto di atas. Lagi-lagi karena iseng beli. Tentu bukan di Sephora tapi di Dandan Plus. Saya itu akhir-akhir ini kalau jenuh dengan keseharian ya berkunjungnya ke Dandan Plus. Sekedar numpang dingin AC koq. Semacam anak kecil suka ke mini market. #alasanTerusss

Hasil bedak ini cukup meredam minyak dan tidak menggumpal di jidat. Tidak seperti Marcks. Saya sudah bersyukur banget selain bisa dipakai harian juga bisa dipakai finishing setelah foundation. Baunya saya suka isinya juga banyak. Sudahlah jawaban doa bagi kaum BPJS (budget paspasan jiwa Soksialita) seperti saya ini.

Yak segitu saja empat produk Sariayu favorit saya. Untuk foundation saya masih impor. Kombinasi Estee Lauder dan Make Over. Iya Makeover memang di bawah Wardah grup, tapi kan aslinya mereka produksi di luar lalu dilabel karya anak bangsa. Semacam gojek kebanyakan developernya di Bangalore lah…