Kesempatan menemani partner untuk mengajar di Politeknik Indramayu membuat saya berkesempatan mengunjungi Kota Indramayu. Sekalipun kota ini di pesisir pantai, entah mengapa perkembangannya tidak semaju Tegal atau Cirebon. Apakah mungkin karena posisinya yang cukup dari jalur tol? Namun sebelum tol ada bukankah Indramayu dilalui jalur pantura? Sampai sekarang saya belum paham mengapa kota ini tidak sesibuk dua kota yang saya sebutkan di atas.
Ingat Indramayu, pastinya ingat mangga. Bisa terlihat memang pohon dan pengepul mangga di sana sini. Saya juga sempat mampir ke tempat pelelangan ikan dan berkeliling kota Indramayu maupun Jatibarang. Seperti kota kecil di Jawa pada umumnya, begitu pukul 09.00 suasana menjadi sepi.
Indramayu saya ingat selalu semata-mata karena teman saya belajar cake tinggal di kota ini. Begitu sampai saya langsung order. Ini akibat setiap kali dia posting, saya cuma bisa memandangi dari jauh di Depok. Pengiriman makanan Paxel memang belum masuk ke Indramayu. Sepertinya sekalipun Indramayu penghasil mangga, dari segi hitung-hitungan bisnis, Paxel belum berani masuk ke Indramayu.

Hal menarik yang saya temui di Indramayu adalah: bagaimana kapal bisa parkir dan bisa kembali lepas ke laut?
