Ada INDAH dalam pINDAHan

2024 ini menangkap fenomena haru biru sepuluhtahunan secara paripurna yang rutin saya alami sejak 2004.

Fenomena Haru Biru tiap Dekade

Semenjak memasuki usia dewasa saya perhatikan bahwa setiap 10 tahun sekali saya menghadapi tantangan hidup bertubi-tubi dan selalu bisa saya hadapi dengan kuat. Sebenarnya saya ingin menghadapinya dengan cantik karena saya sedikit bosan orang selalu mengapresiasi bahwa saya kuat. Sungguh buat saya orang-orang yang bilang saya rajin, saya kuat, saya pekerja keras adalah orang-orang yang sebenarnya kalau gak mengambil manfaat atas kekuatan saya ya.. memang ga akan mau mengambil jalan hidup yang harus saya tempuh. Coba jawab jujur? Kamu yang mana?

Saya kepengennya kan orang mengapresiasi saya dengan bilang : wah luar biasa ya, cantik cantik tapi tetap mau menjalani ini semua. Pokoknya jadi cantip cantip cantip. *Ini blog mau bahas pindahan apa jalan ngumpulin duit operasi kecantikan sih?*

Haru Biru 20an

Lanjut soal fenomena dekade haru biru. Tahun 2004 di usia saya yang 20, saya menghadapi kehilangan tulang punggung keluarga dan dipermalukan. Per hari itu saya semakin waspada kepada manusia terutama kepada pria. Kalau bapak saya saja akhirnya tidak sanggup menepati janjinya untuk menyekolahkan saya sampai jadi psikolog, maka saya ketika itu berpikir bahwa saya harus ikhlas bahwa saya tidak akan bisa sekolah lagi. Ikhlas tak kunjung ada, kemarahan dipeliharaa. Iya kepala 2 saya itu kalau gak arogan ya penuh kemarahan. Perseneling hidup saya cuma ada itu. Cuma saya tidak pernah memunculkannya dengan marah meledak-ledak. Saya terlatih untuk hanya meneteskan air mata sebentar lalu menyimpan semua pengalaman yang menurut saya tidak menyenangkan dalam bentuk kartu memori. Kartu tersebut saya simpan dengan baik di kepala nunggu tepat pada waktunya dikeluarkan menjadi alat penyiksaan bagi seseorang yang dengan lempengnya memutuskan masuk ke hidup saya di penghujung kepala 2 (udah gue bilang ye ke doi : run dude run, tetap doi mengiyakan. Entah antara doi utopis atau doi terlalu jiper mencari yang 1,25x lebih baik dari saya. Apa sih untungnya punya partner hidup yang fungsinya cuma bisa dijadikan partner kerja tapi beracunnya bisa bikin hatilu empot-empotan? Heran).

Haru Biru 30an

Tahun 2014 saya menjalani konsekuensi hidup karena saya tidak mau asertif menyampaikan di kepala saya. Akibatnya 10 tahun berlalu yang saya ingat di hari-hari itu saya lebih banyak menangis cuma masalah gak punya baju untuk datang ke perkawinan saya sendiri komplit dengan tata rias yang buruk. Tentu saja semua dokumentasi perkawinan masuk kotak pandora alias filenya gak bisa dibuka.

Tentu saja konsekuensi dari 2004 dan 2014 saya panen di 2021. Orang lagi pada meregang nyawa karena covid19, saya sedang memastikan hidup saya sehat di poli jiwa. Iyah haru biru dari 2004 dan 2014 baru beres ya di tahun 2022.

Haru Biru 40an

Pas masuk 2024 saya langsung posisi siap: haru biru apa yang akan saya hadapi paska 2004 dan 2014? Yak langsung jedar jeder dor. Dimulai dari harus menyuruh orang yang tinggal 12 tahun di rumah saya untuk angkat kaki, lanjut harus memberhentikan karyawan, lanjut ada karyawan berhenti sehingga saya harus jadi orang yang bebersih di kios saya sendiri. Berbeda dengan 2004 saya cenderung sedih dan 2014 saya cenderung marah, 2024 ini saya cenderung tenang.

Saya lihat kalender : hmm 2024 kelar dalam 4 bulan lagi. Biasanya ada kejutan di akhir tahun. Yak kejutan manis sekaligus melelahkan: Saya harus pindah kontrakan setelah 9 tahun karena kontrakan terus naik sementara penghasilan terus menurun. Bonusnya: saya juga harus pindah kartu keluarga dari DKI ke kabupaten Kediri karena kebijakan pemprov DKI tidak ada lagi warga yang numpang alamat. Alias urus 2 pindahan. Pindah kontrakan dan pindah domisili. Tentu saja efeknya mutasi kendaraan. Itu pakai uang dan tenaga yang gak sedikit sih sejujurnya

Dibanding dua haru biru sebelumnya, haru biru 2024 ini paling manis karena saya jauh lebih tenang dan damai sejahtera menghadapinya. Pengeluarannya mirip seperti urus kematian alm bapak saya di 2004 dan biaya pernikahan di 2014. Baik 2004, 2014 dan 2024 semuanya bisa terjadi karena ngutang. Sebuah realita pendewasaan yang harus saya terima bahwa sejak umur 20 saya gak jauh-jauh dari ngutang.

One thought on “Ada INDAH dalam pINDAHan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *