Anak & Kecerdasan Alam

Banyak orang tua akan merasa antusias jika anaknya memperlihatkan bakat di bidang musik, atletik, akademik, dan sebagainya. Namun bagaimana jika ada orang tua yang mendapati anaknya malah asyik dengan binatang peliharaannya seperti kucing, anjing, kelinci, ikan hias, hamster, dsb? Orang tua biasanya menganggapnya bukan hal yang penting atau berguna.

Ada banyak sekali jalan bagi anak untuk mencapai kecerdasan, dan jumlahnya bisa tak terbatas. Terlebih lagi bakat. Jadi mengapa membatasi definisi kecerdasan dan bakat anak hanya pada bidang-bidang tertentu saja? Setiap anak adalah istimewa dengan jalannya masing-masing. Orang tua hendaknya senantiasa setia memberikan dukungan kepada anak di setiap jalan mereka. Teori kecerdasan majemuk oleh Howard Gardner menyebutkan ada 8 jenis kecerdasan majemuk. Ingatkah kita bahwa salah satunya adalah kecerdasan alam?

Kecerdasan Alam adalah kemampuan memahami alam demi menjaga keseimbangan kemudian mengembangkan pengetahuannya tentang alam dan menggunakannya secara produktif. Seorang anak dengan kecerdasan alam mempunyai keterikatan dan keterkaitan yang kuat dengan alam semesta.

Anak-anak yang dengan kecerdasan alam yang dominan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Peka terhadap berbagai gejala alam, tanaman, binatang, dan bagian alam semesta yang lain.
Senang mengamati dan mengobservasi lingkungan, seperti aneka jenis tanaman dan binatang, batu-batuan, tanah, angin, air, hujan, awan, benda-benda angkasa, dsb.
Senang berkebun dan/atau memelihara binatang.
Menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap pelajaran ilmu alam.
Senang belajar dan beraktivitas di lingkungan alam terbuka.
Dapat menjelaskan hubungan-hubungan yang terjadi di alam.
Sangat peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar.
Mencintai alam dan makhluk hidup di sekitarnya.

Apakah kecerdasan alam itu penting? Tentu saja. Bisakah kita bayangkan bagaimana akibatnya jika tidak ada yang peduli terhadap lingkungan/alam sekitar? Kelestarian lingkungan tentunya tidak dapat dipertahankan dan alam akan cepat rusak.
Jika kita mendapati anak kita senang memperhatikan lingkungan sekitar, berkebun, berkemah, atau memelihara binatang, berarti ia adalah anak yang memiliki kecerdasan dan bakat alam yang menonjol. Seorang anak dengan kecerdasan dan bakat alam yang menonjol nantinya di masa depan umumnya berminat dan berkesempatan menjadi :
Dokter hewan; ahli lingkungan; ahli biologi dan kelautan; ahli botani; ahli konservasi; bekerja di bidang pertambangan; geologis; pemilik perkebunan/pertanian/peternakan yang sukses; aktivis lingkungan; aktivis penyayang binatang; dan sebagainya yang mungkin belum bisa kita bayangkan.

Sebagai orang tua, sudah selayaknya kita mendukung dan memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan apa saja yang menjadi minatnya. Sebagai contoh, jika anak penyayang binatang, ini adalah bentuk kecerdasan alam yang perlu didukung. Orang tua sebaiknya mengusahakan agar anak mendapatkan segala kesempatan, sarana, dan media yang positif bagi perkembangan minatnya.
Ketika anak menunjukkan minat memelihara binatang, hendaknya orang tua memberikan pemahaman kepada anak bahwa binatang adalah makhluk hidup yang selayaknya dianggap sebagai bagian dari keluarga.

Untuk itu, sebaiknya tidak mengajak anak memperoleh binatang peliharaannya dengan membeli di pet shop, karena keluarga tidak dibeli.

Sebaliknya ajak anak merawat binatang yang terlantar di jalanan. Jika itu belum memungkinkan, bisa juga mencari binatang peliharaan dari teman atau keluarga yang punya terlalu banyak binatang peliharaan sehingga kewalahan merawatnya. Selain itu, rumah-rumah penampungan binatang bisa menjadi alternatif agar bisa mendapatkan binatang peliharaan untuk dirawat.

Anak dengan potensi kecerdasan dan bakat alam sebaiknya mendapatkan stimulasi bagi perkembangan kecerdasan dan bakatnya tersebut. Sebab jika tidak, lama-kelamaan kecerdasan dan bakat alam yang dimilikinya tidak akan berkembang. Orang tua tentu tidak menginginkan potensi anaknya yang berharga tenggelam begitu saja. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya rajin memberikan stimulasi yang tepat terhadap sang anak yang mempunyai kepedulian dan minat terhadap binatang.

Menstimulasi perkembangan kecerdasan dan bakat alam anak dalam hal minat terhadap binatang bisa dilakukan melalui perawatan binatang peliharaan secara bersama-sama. Orang tua dan anak bisa berbagi tugas merawat binatang peliharaan di rumah. Hal ini untuk memberikan teladan kepada anak bagaimana cara memperlakukan binatang dengan baik. Selain itu, dengan cara ini sedikit demi sedikit orang tua bisa mengajarkan tanggung jawab kepada anak. Misalnya, orang tua bertugas membersihkan kandang dan memandikan binatang peliharaan, sedangkan anak bertugas memberi makan dan minum. Bisa juga dengan cara melakukan semua tugas tersebut secara bersama-sama.

Yang terpenting dalam merawat binatang peliharaan, orang tua menanamkan kepada anak bahwa binatang peliharaan tersebut hendaknya disayangi dengan sepenuh hati. Orang tua bisa menceritakan sifat-sifat yang dimiliki binatang peliharaan tersebut, apa yang disukai dan tidak disukainya. Misalnya, kucing senang dielus pada bagian punggung dan lehernya, anjing senang diajak jalan-jalan, dsb. Contoh lain, memberitahu tahu anak bahwa binatang peliharaan yang sedang makan, sedang sakit, atau habis melahirkan, sebaiknya tidak diajak bermain dulu. Dengan merawat dan menyayangi binatang dengan sepenuh hati, secara tidak langsung akan melatih rasa empati anak. Saat merawat dan bermain dengan binatang peliharaan, anak menjadi peka terhadap apa yang dirasakan binatang peliharaannya sehingga bisa lebih memahaminya. Mempunyai binatang peliharaan juga meningkatkan semangat menyayangi terhadap sesama makhluk hidup dan kemampuan dalam bersosialisasi. Pada akhirnya, anak dapat menerapkannya kembali ketika berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya. Merawat binatang peliharaan juga dapat melatih anak untuk terbiasa berbuat baik dan berlaku sabar. Memelihara binatang peliharaan tentunya tidak mudah sehingga dibutuhkan kesabaran yang tinggi.
Ketika anak merawat dan mengurus binatang peliharaan, anak belajar tentang ilmu biologi dan perilaku binatang yang dipeliharanya. Ia juga belajar bagaimana melakukan perawatan kesehatan terhadap binatang. Meskipun masih dasar sekali, namun dengan minat anak yang tinggi, bukan tidak mungkin di masa mendatang ia akan menjadi seorang dokter hewan, ahli konservasi binatang, dsb. Merawat binatang peliharaan juga akan memancing rasa ingin tahu anak lebih tinggi lagi. Anak akan terpancing mencari tahu lebih banyak tentang binatang-binatang yang dipeliharanya. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua mendukung dengan menyediakan buku-buku dan dvd tentang binatang yang diminati anak.

Bagaimana jika anak ingin memelihara binatang namun di rumah tidak ada lahan untuk memeliharanya? Pada kondisi ini, orang tua bisa mengajak anak untuk memberi makan binatang-binatang yang terlantar atau binatang apa saja yang dijumpai di alam. Sebagai contoh, memberi makan pada kucing kampung, memberi makan ikan-ikan di kolam taman, atau memberi makan merpati-merpati di taman. Anda juga bisa mengajak anak untuk menjadi sukarelawan pada kegiatan-kegiatan yang diadakan komunitas-komunitas pecinta hewan. Misalnya pada Hari Hewan Jalanan Sedunia (World Stray Animals Day), sekumpulan komunitas pecinta binatang (khususnya kucing dan anjing) sering mengajak anak-anak dan warga untuk ikut memberi makan dan menyayangi kucing dan anjing yang berkeliaran di jalanan. Jika menjumpai binatang yang sakit/terluka dan terlantar di jalanan, orang tua juga bisa mengajak dan menunjukkan kepada anak cara menolongnya. Bisa dengan merawatnya sendiri sampai sembuh atau dengan membawanya ke dokter hewan bersama-sama. Berikan pengertian kepada anak bahwa yang terpenting adalah menyayangi binatang dengan tidak menyakiti dan berbuat baik kepadanya. Sehingga, walaupun tidak punya binatang peliharaan sendiri, anak berkesempatan menyalurkan dan mengembangkan bakat alam/minat dan kepedulian yang dimilikinya kepada binatang-binatang di alam sekitarnya. Orang tua pun sepatutnya bangga mempunyai seorang anak penyayang binatang, yang merupakan bentuk kecerdasan alam yang perlu didukung. (DODP)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s