Siapa Vivi

Saya adalah manusia Indonesia yang diberi nama keluarga Karo tapi lebih merasa sebagai seorang Jawa. Keseharian saya dimulai dengan hal sederhana seperti berdoa, memberi makan kucing-kucing, dan membuat sarapan untuk saya sendiri. Saya tidak menonton televisi sebagai bagian dari gaya hidup yang saya pilih. Sesungguhnya saya senang tidak ada siaran TV di tempat saya berdomisili saat ini. Tidak ada lagi tayangan pagi yang mengganggu kestabilan jiwa saya 🙂

Berita-berita yang saya dapatkan sebagian besar dari Twitter dalam bentuk jurnal penelitian dan tabel-tabel statistik. Kebanyakan topik yang menjadi pilihan saya adalah mengenai bisnis (bagian marketingnya doang), lingkungan, politik, dan psikologi. Saya orang yang berpikiran terbuka dan tidak begitu saja melabel orang hanya karena orang tersebut memiliki orientasi seks ataupun pandangan religiusitas yang berbeda dengan saya. Dampaknya adalah saya menjadi tidak suka dengan orang yang menunjukkan antipati dengan LGBT atau dengan aliran-aliran (yang dianggap) nyeleneh seperti JIL. Silakan anda merasa anda benar, tapi tidak dengan antipati kepada orang lain. Saya sendiri berusaha untuk tidak antipati dengan orang-orang tersebut termasuk dengan orang-orang yang semena-mena kepada binatang peliharaannya (misalnya cuma dirantai doang tanpa diajak jalan atau bermain; cuma untuk satpam), saya berusaha untuk tidak antipati dengan pemakan daging anjing dan pembuang kucing. Biasanya saya langsung saja menghindari pertemuan dengan orang-orang tersebut 🙂  *iki jenenge mbulet*

Cara menulis saya banyak (secara tidak sengaja) mendapat pengaruh dari Kompas dan buku yang saya baca ketika SD : Garida, Para Priyayi, Burung – Burung Manyar. Di masa remaja saya membaca Saman, Larung, Supernova, Chicken Soup. Saya justru membaca komik Topeng Kaca ketika saya kuliah. Seiring pertambahan usia saya nyaris tidak pernah membaca novel. Saat ini sebagian besar bacaaan saya adalah tulisan blog orang, jurnal penelitian, ulasan pemasaran, politik, apa saja yang saya lihat bersiweran di linimasa.

Tontonan yang saya selalu kenang adalah James Bond, The Last Emperor, Gone with the Wind, Welcome to Sarajevo, Sleepless in Seattle, dan puluhan film drama nominasi festival. Saya tidak tertarik dengan film seri. Juga sudah berhenti menikmati film drama romantis karena saya terlalu percaya saya orang yang sangat romantis. Lagu-lagu yang saya sukai berasal dari era 60-70an, Keroncong, dan banyak lagu lain yang bukan selera orang seusia saya.

Saya secara konsisten menyukai ketoprak, ayam panggang buatan ibu saya, dan kopi. Saya tidak tertarik dengan perdebatan dalam bentuk apapun entah diskusi atau apapun. Itu sebabnya saya lebih memilih diam dalam kumpulan acara besar. Sekali saya bertemu ataupun datang ke suatu tempat baru, saya selalu memperhatikan detail secara utuh sekecil apapun.  Akhir kata :

I don’t consider myself an introvert. I love to socialize (with people who even bore me), I love the visits (in time-limited) from friends and family who come to catch up with me. I love to entertain. But I also cherish my solitude. I do have good, close friends, and go dancing, but afterward feels a strong need to hide and recoup; I am a lively person but actually gasping for time to myself. I have good social skills but it doesn’t mean I want to be around people all the time.

11 pemikiran pada “Siapa Vivi

  1. Ping-balik: Prakata | kisah guru
  2. Halo mba Vivi, salam kenal yaa.. aku setuju dengan pemikiran bahwa kita ga seharusnya menjadi orang yang antipati karena di mata Tuhan gak ada manusia yang benar-benar salah dan benar-benar BENAR.. heheh

    good luck mba Vvivi

  3. Salam kenal mbak Vivi, bagaimana saya bisa mengontak anda? Ada hal yang ingin saya tanyakan. Thanks

Tinggalkan Balasan ke fisti Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s