cita-cita steril 1000 kucing liar di Jakarta dan Depok

Image
Buyung ketika diambil dari parkiran ITC Depok Desember 2012
Buyung Maret 2013
Buyung Maret 2013

Tulisan dibawah ini adalah tulisan yang saya buat di Hari Kartini 2013 tentang tekad saya untuk mensteril kucing liar di Jakarta dan Depok. Setahun kemudian Tuhan menjawab saya, steril pertama diadakan di kios yang saya sewa. Pemikiran saya yang saat itu cuma sederhana : mengandalkan 1 keranjang lalu setiap akhir pekan ke Bakti Sosial dijawab Tuhan dengan lebih indah lagi : saya saat ini memiliki 6 kandang untuk kucing yang akan disteril, sudah ada http://www.sewapickup.com yang membantu antar jemput kucing dan setiap bulannya rata-rata ada 10 kucing betina yang disteril. Saya memang kehilangan Ucrit dan Buyung tahun ini, tapi di tahun ini juga Tuhan seperti memberikan kesempatan kedua dengan kehadiran Monday (ditemukan 25 Agustus 2014) yang dalam usia semingguan sudah saya urus. Bukan cuma itu saja, Tuhan mengirimkan orang-orang yang mendukung saya (salah satunya ya yang komentar di tulisan ini),  kami bertujuh menguatkan satu sama lain ketika ada wabah virus ataupun harus menolong anjing jalanan.

.=.=.=.=.

Mengapa saya punya cita-cita untuk steril kucing jalanan ? Saya dulunya pembenci kucing. Saya selalu membuang kembali kucing yang dibuang di depan rumah saya. Saya menyiram kucing setiap kali ada yang birahi di kebun belakang rumah. Sampai satu ketika di tahun 2004 ada anak kost di rumah saya yang membawa kucing jalanan dan merawatnya. Namanya Suzie. Anak kost tersebut, Glenda, akhirnya kembali ke negaranya di Australia dan Suzie bersama kami. Saya mulai belajar mengasihi kucing. Mencari tahu soal bagaimana supaya kucing tidak hamil sampai memandikan kucing (Siapa bilang kucing takut air ? MeiMei adalah kucing saya yang senang mandi dengan air hangat dan main-main dengan keran).

Saat itu karena saya dan ibu masih pemula dalam hal mengurus kucing, maka Suzie sempat hamil sebelum disteril. Akhirnya semua bisa disteril dengan biaya murah (Rp.150.000 ketika itu) melalui informasi yang saya temukan di internet. Saya berjuang membawa kucing sampiai ke Kelapa Gading karena bakti sosial diadakan di sana. Jatuh pada hari Minggu pula sehingga saya menaruh kucing, mampir ke gereja, lalu kembali mengambil kucing.

Tahun berlalu, sampai tahun 2012 saya bertemu Upik1 di Fasilkom UI. Upik dibuang dalam usia yang masih kecil sekali (3 minggu). Karena saya dan partner saat itu belum paham penanganan bayi kucing, Upik mati. Kami tentu saja sangat sedih sekali karena kami berusaha semaksimal mungkin. Selanjutnya kami bertemu Upik2 dan Ucrit di Pasar Jatinegara. Ucrit dengan 1 mata rusak dan Upik yang tampak lemas, saya bawa dengan kantung kain pemberian pedagang kardus. Mereka cacingan, kutuan, dan kelaparan. Butuh waktu untuk bulu Upik tumbuh tebal karena akibat kurang gizi banyak sekali bulunya yang rontok. Selepas U2, saya menemukan Buyung di parkiran ITC Depok. Dia hanya terduduk dan tidak tertarik dengan makanan yang saya kasih. Saya punya dorongan kuat untuk membawa dia pulang. Sangat aneh ketika saya letakkan di dalam tas (lihat foto) dia tidak memberontak sama sekali. 1 hari setelah saya ambil kondisi Buyung berubah sangat memburuk. Ternyata dia terkena Feline Panleukonimia. Penyakit yang sangat mematikan untuk kucing dan menular untuk kucing lainnya. Di saat yang sama Buyung kutuan, cacingan dan kurang gizi.

Saya sudah lemas dan menyerah saat itu. Saya hanya bisa menangis tapi tidak partner saya. Dia terus mengimani Buyung harus sembuh. Buyung terima tubuh Yesus dan darah Yesus. Memang mungkin buat orang, koq perjamuan untuk binatang ? Tapi itu iman partner saya bahwa kalau manusia sembuh, pun juga Buyung. Buyung kami letakkan di ‘ruang isolasi’ yang mana adalah sebuah kamar dengan sinar matahari langsung yang ada di ruko kami. Panas memang, tapi logika sederhana kami, dengan sinar matahari pagi minimal Buyung hangat. Setiap 3 jam sekali Buyung disendoki minyak zaitun + kuning telur + madu. Luar biasa Buyung hidup. Yang membuat haru, dibalik pintu ada Ucrit yang selalu mengintip dan mencoba menjulurkan tangan. 5 hari berlalu, Buyung sudah semangat sekali ingin bermain dengan Ucrit. Buyung dengan eksekusi akan mati dalam waktu 24 jam, akhirnya melalui masa kritis dan sembuh total tanpa harus diisolasi selama 7 hari (kalau di klinik hewan harus 7 hr). Setelah Buyung, sempat ada Linus yang sekali lagi mati karena salah penanganan tepat di hari ulang tahun saya yang k-29 dan akhirnya kami mengadopsi MeiMei di hari yang sama.

4 kucing dari 3 lokasi yang berbeda. Saya sudah cukup sibuk mengurus mereka. Ucrit pernah jatuh dari atap ruko dengan ketinggian hampir 10 meter ke parit dan baru kami temukan 4 hari kemudian dalam keadaan kaki terkilir. MeiMei pernah BAB berdarah. Namun saya masih sangat sedih melihat kucing liar yang kurus dan luka-luka akibat bertengkar memperebutkan kucing betina. Belum lagi manusia-manusia yang ketakutan melihat kucing-kucing tersebut. Itu sebabnya sterilisasi sangat penting. Saya berdoa untuk kucing-kucing itu tapi saya merasa perlu juga melakukan sebuah tindakan nyata. Saya melihat apa yang saya miliki :

  1. kandang
  2. motor
  3. tali rafia

Saya pun berniat mengambil kucing-kucing jalanan tersebut, membawanya ke klinik dokter hewan, disteril, lalu mengembalikan mereka ke tempat semula. Saya lega sekali bertemu tim Jakarta Animal Aid Network yang hanya mengenakan retribusi Rp.50.000 untuk tiap kucing liar (tidak berpemilik). Sungguh saya semangat sekali. Kalau 50 ribu bisa lah saya sisihkan. Apalagi saya cukup datang ke Kemang. Masih cukup dekat dari Depok. Jadilah cita-cita saya yang sederhana bisa terlaksana. Saya membayangkan setiap Sabtu pagi saya mengantar kucing liar & menjemput kembali dengan motor. Target saya kucing liar jantan karena proses pemulihan sejak operasi hanya 24 jam dengan jahitan luar. Proses dikebiri sendiri hanya butuh waktu 30 menit. Memang akan lebih enak jika saya punya pick-up dan menyetir pick-up tersebut tiap Sabtu pagi. Jelas akan lebih banyak kucing yang saya bisa bawa. Namun saya tidak mau menyerah dengan kondisi yang ada. Saat ini saya sudah memiliki antrian yang cukup ramai. Minggu ini ada Buyung dan 1 kucing liar di Fasilkom. Minggu berikutnya ada kucing liar dari Taman Anyelir Depok (titipan teman saya), 2 minggu berikutnya ada kucing liar di warteg langganan saya. Yang menggembirakan adalah teman SD saya bersedia mengadopsi anak kucing jalanan dan mensterilnya.

Bagi yang membaca, bersediakah anda berdoa untuk saya agar target 1000 kucing itu tercapai ? saya tidak tahu kapan angka itu akan bisa saya tembus. Yang saya tahu, semua itu terjadi ketika saya mulai melangkah 🙂

40 pemikiran pada “cita-cita steril 1000 kucing liar di Jakarta dan Depok

  1. Salam sis,
    Salut sekali dengan usaha sis mengurus bayi2 kucing jalanan dan usaha sterilisasi kucing2 jantan. Saya juga tinggal di depok, di gang saya sendiri ada sekitar 3 kucing garong liar yang berkeliaran mencari betina, terutama bila musim kawin. Bila sis tak keberatan membagi informasi prosedur untuk steril 50rb untuk kucing jantan liar akan sangat membantu sekali. Atau kalau sis perlu asisten untuk menangkap kucing liar yang mau disteril, bisa hubungi saya. Sampai tgl 7 juni saya free 🙂
    0812 sembilan lima satu tujuh enam empat sembilan sembilan

  2. hallo sis..salam kenal..aku juga dirumah ada 10 an kucing yg aku ambil dari jalan,kantor,tempat sampah…awalnya aku hanya ambil yang jantan saja dan gag mau yg betina karena lasan klo jantan tidak akan menambah anak2 kucing baru..tapi minggu lalu aku menmukan 2 kucing betina dikantor…awalnya si gag kepingin ambil tapi lama2 kasihan juga lihat mereka terlantar, dan tidak ada yg kasih mereka makan..akhirnya aku bawa pulang mereka berdua, nah yang jadi masalah saat ini aku lg was2 takut mereka berpacak dengan si jantan dirumah..aku pingin buru2 juga steril pupus2 betinanya…aku mau sterilkan mereka tapi aku gag tau tempat dan tidak ada teman untuk berangkat bersama sterilkan mereka…kalau sis ada mau sterilkan kucing bisa infokan ke aku yaa..biar kita bisa bareng,,dan jangan sungkan2 untuk minta banuan aku klo mau menangakap mereka dijalan..aku selalu siap dihari sabtu dan minggu..terima kasih dan salam kenal sis..
    anna
    0857-82702872

  3. Bravo!! aku doain tercapai untuk 100 kucingnya—aku share di fb aku yang notabene punya banyak temen pencinta kucing… so at least mereka bisa bantu doa kamu tercapai target 1000 and maybe even more!

    1. terima kasih untuk berbagi di social medianya. iya ini ada yg mau buat bakti sosial steril kucing di ui depok. semoga lancar jadi bisa mboyong kucing jalanan lebih cepat

  4. sis saya punya 10 kucing dan saya sangat kewalahan..bersediakah anda untuk mensteril 2 lucing betina saya ? tolong hub saya di 08569045415..terima kasih

    1. sudah saya balas lewat sms ya. sejujurnya saya tidak sanggup utk bantu biaya saat ini. jadi kepada mbak fena saya sudah beri no hape mbak wid dari steril yuk ya.

  5. Sis mau tanya dong, apakah JAAN masih melakukan low cost spay and neuter 50 ribu utk kucing tanpa pemilik di kemang? Saya rencana mau mensteril kucing2 jalanan dekat rumah saya kalo harga sterilnya terjangkau. Terima kasih untuk info nya 🙂

  6. kak, saya punya beberapa kucing kampung di rumah dan berniat mensterilnya
    lokasi rmh saya di bekasi, nanti klo ada info steril murah dan di hari weekend mohon hubungi saya
    syera : 081243322996/085656012554

  7. Sis mau tanya dong, moga2 aja sekalian bisa 🙂

    Saya punya 24 ekor kucing kampung yang saya pelihara & semua hasil rescue.
    Saat ini saya sedang kesulitan mencari kost yang boleh menerima kehadiran mereka,

    Saya Harap sis bisa Bantu saya

    Thanks

    1. Hai Putri. Butuh bantuannya apa ya ?
      1. kalau soal cari kost yg terima 24 kucing jelas ga ada.
      2. Alternatifnya adalah : membebaskan mereka dengan kondisi minimal sudah disteril. Maksudnya membebaskan adalah : disteril kemudian dilepas di pasar

  8. di rumah saya ada 3 kucing kampung yg saya kasih makan tiap pagi, 2 betina(1 msh 6 bulanan), 1 jantan, lokasi saya di cakung jakarta timur, apakah sist bisa bantu sterilin kucing tsb? segala biaya transport dan steril akan saya tanggung. cp: 0881 1327958(sms yah sist) thx

  9. Pagi, apakah di steril yuk di pdk gede bisa anter jemput? soalnya saya gk ada waktu utk anterin kucing itu kesana 😦

  10. Puji Tuhan……. :’) bahagia sekali mengetahui anda begitu peduli dgn kucing2 itu…
    di mna banyak orang yg membenci dan menelantarkn mereka, tpi anda malah memberi kasih syg dan solusi untuk menekan jumlah kucing2 liar trsebut…..
    Ibu sya di Batam pun selalu menampung kucing2 yg di buang orang2 yg tak brtanggung jawab… beliau senang sekali menghabiskn wktu.a untuk mengurusi kucing2.a yg brjumlah kurang lebih 20 ekor…… sudah seperti anak2.a sendiri malah 😀
    semoga makin banyak org yg trketuk pintu hati.a untuk saling menjaga dan mengasihi ciptaan Tuhan apa pun itu..
    Amin……. GBU

    1. Hehe terima kasih. Semua karena Yesus koq. Kalau Yesus tidak yg lebih dulu mengasihi saya berlimpah, saya jg cuma setengah2 ke binatang *sambil ngetik sambil mangku bayi kucing nih*

  11. Hai..sis salut baca blog ini.Dan usaha anda untuk menolong kucing2.Saya dan keluarga pecinta kucing,saat ini kami ada dua kucing di rumah.Kemarin saya baru saja mensterilkan kucing jantan kami.Tinggal kucing betina kami yg blm di steril,karena biaya steril betina lbh mahal dari jantan.After baca blog ini seperti pencerahan buat saya bisa mensterilkan si betina.Thx sis untuk infonya.Saya Doa kan semoga cita2 mulia anda tercapai untuk mensterilkan 1000 kucing.Aminn…Semangat sis! 😊

    1. Hai Fitri,

      Yang ikutan steril ada mahasiswa, ada kuli bangunan, anak tukang pijat. Ada loh yg bayarnya dicicil krn mereka memang menabung supaya bs steril kucing

  12. Hai…Vivi
    Wah…baiklah saya mulai menabung untuk si betina demi kesehatan dia juga.Btw vivi,program ini khusus kucing lokal atau campuran bisa juga?Kebetulan betina yg di rumah campuran lokal sm ras.Thx Vivi untuk selalu bisa sharing,GBU 😊

  13. Saya mau steril kucing betina liar yang suka saya kasih makan, tapi tidak bisa antar kucing nya ke sana berhubung ketidaksediaan kendaraan. Saat ini kucing nya masih menyusui dan terlanjur hamil lagi. Minggu depan baru mau dibawa ke vet untuk cek kesehatan (dia terlalu kurus dan susah gemuk). Saya mau tanya, 1. Apa saja persyaratan untuk dia supaya bisa di spay? 2. Berapa biaya spay dan transportasi antar/jemput ke sana (jika ada)? 3. Apa saja yang harus saya siapkan untuk merawat dia pasca operasi? Apakah dia harus dikandang? Kalau bisa, saya juga mau sekalian neuter dua kitten jantan usia +5 bulan yang suka makan di rumah saya tapi bertahap. Maaf kalau banyak tanya. Terima kasih.

  14. Hai Vivi…
    Aku boleh minta info untuk steril wilayah Tomang Jakarta barat kira2 ada tidak?Apa harus ke Depok juga.Klo ada minta cp nya ya vivi.Saya mau steril kucing betina saya. Thx vivi 😊

  15. hai sis..sy indah di depok..mohon infrmasi depoknya di mana tepatny?krn kucing sy sdh terllu bnyk no hp sy 081399292289 thanks sist..

  16. kakak bener2 orang baik dan hebat, sementara orang lain menutup mata dari hal yang menurut mereka sepele dibanding urusan pribadi mereka, kakak justru mengambika tndkn sndri tanpa pikir panjang. aku pecinta hewan dan aku juga menampung sktr 11 kcng di rumahku skrng, beberapa msh kcl dan yg lainnya dalam rencana aku sterilkan. kak, aku juga pengen bikin program kaya kakak. minimal buat lingkungan daerahku dulu. tp aku gak tau mulainya gmn? mohon penjelasan dan saran ya kak. aku prihatin tiap lihat kucing liar betina yang lagi hamil. aku gak tega sama nasib anak2nya nanti. aku pengen bantu dikit, dan program kakak jadi inspirasi aku. mohon bantuannya yg kak. CP LINE : aulyadella
    terima kasih

  17. Mba Vivi saya terharu bacanya 😦
    Saat ini saya menampung 2 kucing dewasa dan 2 kucing jantan sekitar 6 bulanan.
    Kucing dewasa yg betina ini baru aja beranak 4 ekor di awal bulan april lalu dan 1 betina yg juga anaknya ini juga ternyata hamil berdekatan dan melahirkan 3 ekor seminggu kemudian. Jadi total ada 11. Terus terang saya kewalahan terutama mengenai pembagian ruang.
    Si induk yg betina membawa 4 ekor anaknya ke depan gudang dan satu induk betina sekarang menempati ruang tengah.
    Seandainya saya lebih cari tahu dari tahun lalu ya…
    Saya juga awal mulanya penakut banget sama kucing dan bisa dibilang sebelumnya tidak tertarik dengan hewan. Ke kebun binatang waktu kecil pun takut dan rasanya terpaksa. Di rumah sedari kecil yg suka memelihara hewan itu adik saya, dari hamster, ayam warna warni jaman SD sampai kelinci tapi karena masih kecil jadi nasib mereka selalu ujung2nya tewas dan saya tidak melihat point memelihara hewan di rumah, biarlah mereka di alam lepas. Tapi hingga akhirnya kali ini lagi2 adek saya menyelamatkan kucing loreng2 yg sedang dikejar2 kucing liar di sekitar rumah dan matanya sepertinya katarak jadi dia keliatan paranoid sekali. Dia suka minum dekat rumah dan tahun lalu beranak di rumah kosong sebelah rumah dan saat siang2 dia mencari makan dia gigit anak2nya ke garasi rumah. Semenjak itu dia jadi penghuni rumah sini dan dari yg awalnya 3 ekor, perlahan satu2 tumbang. Sampai akhirnya tersisa satu ekor yg berkeliaran jadi kucing sekitar rumah, hobinya manjat pohon cari burung. Sedangkan anak kucing jantan yg saat ini ada di rumah, datang mengeong2 minum di ember depan rumah dan menerobos masuk ke teras makan tulang2 sisa si induk betina ini. Sangat kelaparan, scabies hidung dan telinga, kurus sampai terasa tulang belulang. Dia sempat mau dicakar dan dikejar keluar oleh induk betina ini tapi maghrib kembali masuk pagar lagi. Sampai bisa saya temukan dia tertidur di tengah jalan depan rumah. Saya ga tega takut dia terlindas akhirnya saya pindahkan ke rumah kosong sebelah. Eh sehabis Isya kembali ada yg meong2 di depan jendela. Saya jadi kepikiran melihat anak sekecil ini mengeong2 tidak ada yg peduli. Akhirnya saya dan adik saya putuskan untuk memberikan susu dengan konsekuensi (ya sekali kami beri makan, dia otomatis menganggap ini rumahnya). Ternyata minumnya kuat sekali sampai berbunyi lidahnya. Dan kemudian kami mandikan dengan air hangat, ternyata dia tenang sekali hanya menatap kedua wajah kami dengan sorot mata yg dalam. Ya kami namakan dia Puci karena entah kenapa hanya nama itu yg bisa membuat dia menoleh dipanggil. Mulai saat itu selama 1 bulan, Puci dan induk jantan ini sibuk kejar-kejaran dan serumah heboh dibuatnya karena walaupun kecil ternyata Puci dominan, usil dan berani mencakar balik kucing besar.
    Tapi sekarang akhirnya Puci dan kucing dewasa di rumah sudah bisa hidup berdampingan.
    Apakah ada yg bisa membantu ya mba? Seperti Jaan ini saya baru tahu ternyata ada program seperti itu.
    Untuk anak2 ini saya mungkin ada rencanakan untuk carikan adopter tapi saat ini saya bingung mba masalah ruangan kedepannya apalagi kalau mereka beranak lagi. Anak2 ini lahir di rumah dan tidur di dalam rumah, tidak seperti induknya yg sebelumnya. Saya ikut merawatnya dari lahir 😦
    Saya mungkin ga bisa lagi bantu biaya tapi bisa ganti dengan tenaga atau semisal perlu bantuan seperti asisten untuk menangani kucing dsb kebetulan sampai bulan Juli saya jadwal saya fleksibel.
    Oh iya kalau mba Vivi perlu bantuan, sosialisasi dan sejenisnya saya bisa bantu. Saya tinggal di Kab. Bogor, Cileungsi.
    CP: +6285269010909

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s