Salah satu akun yang saya rindukan kicauannya di Twitter walau belum pernah bersua ya Teppy. Dimulai dari ulasan filmnya yang membuat saya terbahak-bahak di era tahun yang mana saya bis sedikit-dikit nangis, saya langsung membaca banyak tulisan lamanya di blog. Sama-sama menulis tentang hidup, Teppy menulis dengan penuh gelak tawa, saya lebih cenderung :

Teppy, bersama Chika Nadya dan Ken Kartu Pos adalah orang-orang yang saya nikmati kehadirannya di jagat maya karena energi bahagia mereka terlepas kaya apa ribetnya kehidupan dan sekalipun mereka sudah se-hits itu di Twitterland (ya kecenderungan selebgram dan selebtwit kalau udah famous suka cari keributan ngajak-ngajakin polower ye). Sempat akhir 2019 (atau awal 2020?) Teppy berkicau sepertinya sedang kelelahan (atau jenuh? ), saya pun jadi mendoakan yang terbaik untuk dia. Okeh sekian intro tentang Teppy di mata saya, sekarang soal bukunya.
Buku ini bisa dibaca oleh siapa saja, baik oleh orang-orang yang mengerjakan skripsi ataupun menjadi sekrup korporasi. Bisa pula untuk orang-orang yang gak takut mencoba rupa-rupa pekerjaan, ataupun orang-orang yang gak hentinya meratapi keadaan. Uniknya adalah, editor buku ini adalah teman saya sendiri. Patresia adalah sedikit orang di bumi ini yang tulisan-tulisannya entah di Tirto atau Magdalene menginspirasi saya.
Apa yang dituliskan Teppy itu sebagian besar sudah saya alami dan yak benar tindakan-tindakan malu-maluin juga terjadi di saya dan saya senang bisa menetawakannya bersama Teppy. Yoi, dari bingung buka laptop tapi sigap nemuin webcam untuk selfie haha. Dari hobi ngumpulin quotes sampai bermanuver duduk di udara hahaa. Dengan menuliskan pengalamannya, Teppy semacam duduk di sebelah kita:
Gak papa koq punya kisah hidup durjana, selama kita bisa menertawakannya, kita sudah baik-baik saja
Bacalah buku ini ketika tuntutan pekerjaan tiada berhenti, cuaca tidak mendukung untuk jemuran yang jemek, dan sedang di tanggal bertahan bukan tanggal gajian, percayalah beban hidup itu tetap ada, tapi kamu setidaknya sudah sempat tertawa. So girls, beli bukunya! bukan cari bajakannya di Tokopedia! Et dah!!

Akhir kata, terima kasih Teppy sudah menulis ini:
