6 Bulan Setelah Merawat Jiwa

Di Januari 2021 saya memulai konseling Psikiater di RS BUNDA MARGONDA bersama dengan dr.Nina. Awalnya karena saya stres berat akibat perundungan daring yang saya alami. Rasanya apa ya? Ketika itu seperti kepala saya dicelupkan ke bak air dan tidak diangkat-angkat lagi.

Seiring berjalannya waktu. Ini cerita saya setelah lebih dari 6 bulan berobat. Tulisan ini saya buat sambil antri di dok Nina diiringi hujan deras di bulan Agustus. Hari ini adalah bulan ke-8 saya konseling.

Saya Memaafkan & Saya Berdamai atas Kejadian Masa Lalu

Sebelum ke psikiater peristiwa masa lalu yang terjadi tidak pernah 100% saya maafkan dan tidak pernah 100% saya rela berdamai. Jauh di dalam diri saya terus menerus khawatir bahwa peristiwa tersebut bisa saja hanya sebagian kecil yang terungkap atau bisa kembali terulang. Berkat bantuan obat dan konseling, saya melihat bahwa pemikiran saya itu berlebihan. Hal yang paling membahagiakan buat saya adalah saya bisa merasakan ada damai sejahtera berlimpah sehingga saya tidak lagi terpantik hanya karena mengingat peristiwa itu.

Saya Bisa Melihat Dunia dengan Lebih Manis

Sepanjang hidup, saya selalu melihat apa yang terjadi di dunia ini dengan pahit getir dan iri. Saya bisa iri dengan orang yang bisa hamil dengan mudahnya, saya bisa iri dengan pasangan saya sendiri yang bisa bawa pulang uang jauh lebih besar dari hasil berdagang, saya selalu judes dengan orang yang terlalu mengutamakan keluarga, saya sering gampang naik pitam dengan orang yang kelabakan mengurus anak kecil dan banyak hal lainnya.

Buat orang lain mungkin jika tahu isi kepala saya sebelum ke psikiater akan merasa saya super gelap. Sementara ketika itu, saya tidak melihat ada yang salah dengan diri. Banyak koq perempuan yang saya kenal yang seperti saya ini. Jadi ga ada masalah dong.

Baru setelah saya konseling dan tentu saja ada obat yang dikonsumsi, syaraf-syaraf otak saya yang menghasilkan sukacita, kelemahlembutan dan pengendalian diri seperti bersemi dan membuat saya jauh lebih berempati.

Tentu masih ada hal yang bisa membuat saya bicara dengan nada tajam misalnya ketika orang yang menyupiri saya lupa urutan perjalanan padahal saya sudah beritahukan dua kali. Dari 3 orang cuma satu sih yang begitu. Cuma ya dia lagi dia lagi. Saya yang paling pantang mengulang tugas kadang kelepasan bersuara keras. Namun saya pelan-pelan saya berbicara dengan nada rendah mengingat kemungkinan besar dia menyetiri saya sampai umur 70 th.

Saya Berhenti Mengasihani Diri Sendiri

Selain selalu julid dan judes, saya juga orang yang sering membiarkan diri saya berlama-lama dalam mengasihani diri sendiri. Peristiwa masa lalu yang saya sebutkan di atas misalnya. Saya sering membiarkan diri saya dalam pemikiran ‘oh kejadian itu terjadi mungkin karena aku kurang menarik, aku ga muda, aku kan emang ga ada yang mauin’ dsb dst ulang terus kaya kaset rusak.

Di masanya dengan pemikiran mengasihani diri sendiri tersebut, saya bisa hadir di sebuah acara yang mana saya diharapkan berbusana nasional (baca: kebaya dan kain), saya hanya datang dengan baju terusan.

Ya memang kebetulan saya memang lebih suka pakai gaun mini tapi ketika itu dasar pikiran saya semata-mata ‘ah ga menarik ini, ah bukan mahluk yang disukain ini jadi mau gue pake sandal jepit juga ga akan ngepek

Saya Tenang Menunggu WaktuNya

Dulu sebelum ke psikiater, saya jago menunjukkan kesan saya baik-baik saja tanpa anak, padahal saya frustasi setiap kopulasi tidak ada hasil. Saya merasa perlu berkompetisi dengan seluruh perempuan di bumi bahwa selain menjadi wirausahawati, saya juga bisa beranak.

Sekarang saya tidak merasa perlu berlomba dengan siapapun. Saya tetap ingin punya anak, ingin jadi psikolog. Namun yang saya sadari betul:

jika jalan itu entah kapan tiada terwujud,

sukacita saya tidak akan berkurang,

kedengkian saya tidak akan bertambah

Viviong 2021

Kurang lebih begitulah hasil konseling selama 6 bulanan lebih. Semua ini tidak bisa terlaksana tanpa dukungan BPJS Kesehatan karena biaya berobat dan konseling saya ditanggung negara.

2 pemikiran pada “6 Bulan Setelah Merawat Jiwa

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s