Manusia Berencana, Tuhan Bercanda

Buat saya, Tuhan punya selera humor yang aneh. Seperti Ramot yang suka melucu, saya seringkali tidak tertawa menanggapi lelucon yang dibuat. Saya lebih sering garuk-garuk kepala, menata emosi (emosi di sini bukan marah ya, tapi mengacu pada definisi Psikologi mengenai emosi), lalu melanjutkan hidup. Setelah pertengahan minggu saya mendapat kabar bahwa kami tidak bisa melanjutkan sewa lapak, hari Minggu, saya dan Ramot harus terburu-buru ke Rumah Sakit Hewan Jakarta dan membantu orang melahirkan.

Dimulai dengan sewa lapak yang harus diakhiri September 2015. Saya rasanya cuma bisa bengong. Tempat ini sebenarnya jauh dari sempurna. Dari banjir, pompa kering, sampai rayapan sudah saya alami tapi setahun ini saya berkomitmen untuk menjaga tempat ini seperti milik saya sendiri sambil berkhayal dua tahun lagi mengontrak lalu membeli tanah di sebelah. Ternyata saya harus pergi lebih cepat dari yang saya bayangkan. Meninggalkan orang-orang yang secara penghidupan cukup tergantung kepada saya. Saya pun melirik kepada Tuhan, Tuhan tahu kan segala angan yang ada di kepala ? (yang lebih menyebalkan lagi Ramot sering menanggapi mimpi saya dengan sibuk gambar ini itu. Setelah kegagalan memiliki rumah di Pangkalan Jati dan sekarang yang ini, saya akan langsung merobek hasil gambar Ramot kalau dia mulai ikut campur memvisualisasikan angan. I really mean it Ramot!).

Bukan cuma kali ini koq semua yang saya angkankan runtuh begitu saja seperti di film Inception. Entah itu perkara S2 saya atau cuma sepetak rumah apalagi perkara batal nikah (yoi kaya siaran tunda ala TVRI). Saya toh garuk-garuk kepala sebentar, curhat di blog, lalu (dengan tidak kapoknya) berangan-angan kembali. Orang yang begitu religius akan bilang manusia berkehendak, Tuhan berencana lain. Ah saya tidak melihat Tuhan memiliki karakter selempeng itu ala bintang sinetron protagonis. Saya tetap melihat Tuhan punya selera humor. Apakah membuat saya tertawa sekarang atau nanti yang jelas HUMOR! Jadi manusia berencana, Tuhan bercanda 😀

Sama seperti ketika saya bangun pagi di hari Minggu untuk mengejar beberapa laporan yang saya harus susun. Ternyata, semua rencana tersebut dibatalkan karena kucing Upik drop drastis. Atas saran, saya pergi ke Rumah Sakit Hewan Jakarta membawa infus yang sudah dipasang dari Klinik Hewan Depok. Begitu pulang, saya dan Ramot pun berencana sederhana : makan siang, istirahat sebentar lalu melanjutkan pekerjaan masing-masing. Namun tetangga saya memanggil ketakutan. Seorang perempuan melahirkan di masjid dan pendarahan di kontrakannya. Saya cuma memikirkan 2 nyawa : ibu dan bayi. Ketika semua pria di situ memilih bereaksi lambat, saya langsung meminta Ramot melihat kondisi perempuan tersebut kemudian mencari bidan. Ibu tersebut sebenarnya cuma mengeluarkan darah sisa melahirkan, vagina tidak perlu dijahit, dan ari-ari anak sudah dipotong dengan tangannya sendiri. Bayinya menyusu dan perempuan tersebut bisa berbaring di salah satu kontrakan Pak RT membawa berbagai rupa pakaian yang disumbangkan untuknya. Jam berlalu dan kami baru makan siang jam 4. Saya dan Ramot cuma bisa duduk di sofa merefleksikan hari ini : Manusia Berencana, Tuhan Bercanda. Lalu kami pun tertawa terbahak bahak.

Karena Manusia Berencana , Tuhan Bercanda; maka  percayalah pada rias muka & busana paripurna :D
Karena Manusia Berencana , Tuhan Bercanda; maka percayalah pada rias muka & busana paripurna 😀

Akhir kata, Senin dini hari saya terbangun perkara tanggung jawab laporan. Lagu ini yang menemani saya sepanjang malam menjelang subuh 🙂 lagu yang sebenarnya untuk menghibur saya sendiri

7 pemikiran pada “Manusia Berencana, Tuhan Bercanda

  1. Gue akan tetap buat walaupun setelahnya lu robek. Because it always give me target and hope. Jadi ato ngga udah bukan urusan gue, toh Abraham juga jalan2nya lama sebelum dikasih tanah.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s