Semua Keluarga Punya Rahasia

Pernahkah kamu memantau dan mengamati sebuah benang merah bahwa keluarga yang kamu kenal dari generasi ke generasi cenderung menyimpan rahasia? Bayangkan 4 perempuan dari 4 generasi menyimpan sebuah rahasia dari perkawinan mereka masing-masing dan konsisten menganggap tidak ada yang salah dari menyimpan rahasia. Berikut cerita mereka:

Generasi 1: Rahasia Perkawinan Pertama

Lahir di penghujung akhir abad 19, besar di awal abad 20, langkah panjang yang ia ambil menjadi tidak biasa kalau tidak mau disebut progresif di masanya. Memprotes perselingkuhan bapaknya, tapi ia sendiri berakhir meninggalkan perkawinannya untuk pria asing yang ia temui.

Bertahun-tahun ia merahasiakan perkawinan pertamanya. Bertahun-tahun ia hanya membagikan kejujurannya kepada anak perempuannya tentang bagaimana ia meninggalkan anak perempuan pertama dan suaminya, untuk seorang pria Belanda yang juga sedang meninggalkan perkawinannya di Eropa dan memutuskan hidup tersembunyi di desa terpencil di Hindia Belanda.

Dia hidup tegar melihat suami dan anak-anaknya meninggal satu per satu. Di usia senjanya ia tegak berdiri untuk membantu mengurus cucu-cucu dari anak perempuannya yang akhirnya menjanda di kepala 4 dan tahu anak perempuan yang ia tinggalkan dulu tumbuh dewasa menjadi hakim di ibu kota sebuah propinsi.

Generasi 2

Ku rasa dia lah dari empat generasi ini yang tidak memiliki rahasia berarti. Dia hanya merahasiakan sebuah nama.  Bertahun-tahun tidak menyebut namanya sendiri karena beranggapan memiliki nama Belanda adalah hal yang berbahaya. Seperti perempuan di awal abad 20, memilih disapa dengan menggunakan nama suami sebagai panggilannya, sehingga hanya 2 orang di bumi yang memanggilnya ‘Yantje‘. Sebuah nama panggil yang memang terdengar tomboy karena nama tersebut biasa dipakai untuk laki-laki.

Namun bisa jadi, ia yang paling terlihat tidak punya rahasia keluarga selain nama, menyimpan dukanya sendiri entah apa. Mungkin tentang kenyataan soal cucu-cucu di luar nikah, mungkin tentang sunyinya hidup ketika teman baik yaitu ibunya sendiri meninggal, mungkin tentang kelelahan menjalani hidup yang tidak sesuai harapan. Semua ia simpan sendiri sampai diabetes merenggut hidupnya.

Generasi 3

Ia lahir dengan segala mitologi tentangnya. Dimulai dengan penamaan dirinya yang berdasarkan penglihatan sang bapak di langit malam, dilanjutkan  dengan takdir yang dipaparkan oleh kartu tjeki. Ia merahasiakan status perkawinan suami kepada anaknya, bertahun berlalu ia merahasiakan hubungan romantisnya juga kepada anaknya. Semua ia tutup dengan kalimat sakti mandraguna : percaya sama mamak, cuma mamak orang yang bisa kamu percaya di dunia ini.

Ia, seperti generasi-generasi sebelumnya percaya merahasiakan segala sesuatu dari anak adalah untuk kebaikan. Mungkin ia perlu jujur, merahasiakan hal tersebut semata-mata dan terutama ya untuk kebaikannya sendiri karena seperti kata seseorang:

Keeping family secret(s) is creating burden. We are actually suffering but the decision to keep it silent only makes us walk on our own path of loneliness in coping instead of untangled the grief together.

Generasi 4

Dia lah seseorang itu yang menyadari rahasia keluarga sebenarnya bisa menjadi sumber duka. Dia lah yang menulis kutipan tersebut dalam Bahasa Inggris tapi terlalu malu mengakuinya karena bukankah ia dikenal sebagai orang yang tidak bisa Bahasa Inggris? Ia lah yang menyadari rahasia keluarga perlu dibicarakan terbuka dan dibahas bersama karena hanya dengan begitu perjalanan kesepian menghadapi duka menjadi sirna. Untuknya:

Tidak ada duka yang terlalu besar dijalani jika selalu ada ruang untuk berbicara dari hati ke hati tanpa ada batas durasi berduka.

Vivi Alone 2024

Ia sadar betul seringkali orang tidak sanggup duduk tenang mendengarkan bagaimana duka sedang dicerna orang lain. Ia sendiri berulang kali menghadapi orang-orang sekitarnya sudah berharap ia tidak lagi membahas duka ataupun bagaimana ia mengemban rahasia keluarga.

Dalam hati ia berharap ada empati bahwasanya hanya karena kita sudah berdamai dengan rahasia keluarga, belum tentu anggota keluarga lain sudah siap melanjutkan hidup dengan rahasia tersebut.

Namun dia juga paham keluarga yang seringkali digambarkan penuh dengan kebersamaan ternyata hanya hadir di hari raya yang penuh suka cita. Di ruang duka, di pembahasan rahasia, semua keluarga ingin bergegas menutup dan melupakannya. Masing-masing memilih mengatasinya sendiri dan terlalu takut mengakui bahwa menjalani sendiri dengan memikul sebuah rahasia keluarga adalah jalan sunyi penuh dengan kabut kesepian.

Lalu sebagai generasi ke-4 apakah ia memiliki rahasia keluarganya sendiri? Jika setelah 14 tahun menjalani sebuah hubungan dan hubungan ini bisa dianggap sebuah keluarga karena kebetulan nama keduanya tercantum bersama di dalam kartu keluarga, maka ia pun memiliki rahasia keluarganya sendiri.

Dia tetap tenang membawa rahasia tersebut sebagai bagian dari isi tas ransel yang perlu ia bawa ke mana-mana untuk menyelesaikan perjalanan hidup. Rahasia keluarga tersebut dulunya bagai sebuah batang besi di dalam tas ransel: menuh-menuhin tempat dan sebenarnya tidak berguna. Ia berpikir batang besi ini diperlukan untuk digunakan jika ada yang ingin menyerangnya. Ternyata dalam menjalani hidup, hampir tidak pernah ada orang yang menyerangnya karena orang lain sudah cukup lelah dengan perjalanan mereka masing-masing.

Ia memutuskan menggunakan strategi yang berbeda dari generasi sebelumnya. Ia tidak membiarkan batang besi itu membebani punggungnya. Ia melebur batang besi tersebut sampai berubah wujud menjadi sebuah gantungan kunci. Tidak indah dan tidak menarik memang tapi setidaknya jika ada yang bertanya mengapa gantungan itu ada di ransel hidupnya, ia bisa menjawab dengan tenang : ‘oh ini ada ceritanya.. dulu... Lalu ia mulai bercerita

Dalam hatinya ia berpikir mungkin ia bisa menjadi mahir dan terampil dalam mendengarkan soal duka dan rahasia keluarga. Bukankah di luar sana banyak orang yang menyimpan rahasia keluarganya bagai menggendong beban berat dalam perjalanan hidupnya? Sekali lagi ia cuma senandika. Belum tentu ada jalan untuk dia menjadi profesional di bidang ini.

Jadi apa rahasia keluargamu yang terus menerus kamu simpan di dalam pikiranmu?

Tinggalkan komentar